Pages

Thursday, 10 April 2014

konsep menurut para ahli

Konsep diri adalah dasar bagi penyesuaian bagi dirinya individu adalah kesadaran akan diri dan penilaian, kesadaran akan diri mengacu pada gambaran tentang diri dan penilaian pada diri sendiri. Sedangkan kesadaran terhadap lingkungan mengacu pada persepsi individu terhadap lingkungan sosial, non fisik, fisik maupun psikologis. Gambaran dan penilaian terhadap diri dan lingkungan ini disebut dengan konsep diri.
Dalam pengertian konsep diri, beberapa ahli memberikan penjelasan mengenai hal tersebut yang menyampaikan pengertian berbeda, antara lain sebagai berikut:
William D. Brooks yang dikutip Jalaluddin Rahmad. Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri sendiri (persepsi diri). Persepsi diri tersebut dapat bersifat sosial, fisik dan psikis.
Musthofa Fahmi menyatakan; konsep diri adalah sekumpulan pengenalan orang terhadap dirinya dan penilaiannya terhadap dirinya itu.
Carles Haston Cooley; konsep diri adalah suatu proses yang berasal dari interaksi sosial individu dengan orang lain.
Clara R. Pudjiyo Yanti konsep diri merupakan sikap, pandangan, atau keyakinan seseorang terhadap keseluruhan dirinya. Bagaimana individu memandang dan menilai seluruh keadaan dirinya baik fisik, psikis maupun sosial akan muncul dalam penilaian individu. Perilaku yang ditampilkan oleh individu menunjukkan arah konsep diri yang dimiliki.
Bagi penulis, konsep diri merupakan sikap penanganan gambaran dan penilaian yang dimiliki oleh seseorang tentang dirinya sendiri yang meliputi karakter fisik, dan sosial yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman dan interaksi dari seseorang dengan orang lain. Konsep diri juga merupakan variabel yang dapat diamati dan merupakan unsur pengenalan diri sebagai hasil observasi terhadap diri sendiri saat sekarang dan saat lalu, kemudian berbentuk keyakinan diri dan sebagainya.
Konsep diri terbagi dari beberapa aspek yaitu:
Aspek kognitif, merupakan pengetahuan individu tentang keadaan dirinya yang akan memberi gambaran tentang diri dan akan membentuk citra diri (self image), misalnya “saya seorang pelajar.”
Aspek afektif, merupakan penilaian individu terhadap diri sendiri, penilaian tersebut akan membentuk penerimaan terhadap diri (self esteem) atau harga diri individu, misalnya saya pemalu.
Aspek fisik, yaitu penilaian individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya tentang penampilannya, arti penting tumbuh dalam hubungan dengan perilaku dan gengsi yang diberikan hubungan di mata orang lain.
Aspek psikis, yaitu meliputi pikiran, perasaan dan sikap individu terhadap dirinya tentang kemampuan dan ketidakmampuan harga dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Aspek sosial, yaitu bagaimana peranan sosial yang dimainkan oleh individu dan penilaian individu terhadap peran tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep diri tidak terlepas dari masalah gambaran diri, citra diri, harga diri, fisik, psikis dan sosial, selanjutnya jika ia mempunyai penilaian bahwa ia puas dengan keadaannya, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut menilai dirinya baik menerima dirinya dan mempunyai konsep diri yang positif.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:

Muntholiah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunung Jati Offset, 2002). Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991). Musthafa Fahmi, Penyesuaian Diri, terj. Zakiyah Drajat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982). Clara R. Pudjiyog Yanti, Konsep Diri dalam Belajar Mengajar, (Jakarta: Arcan, 1985).

Para ahli memiliki definisi tersendiri dalam memberi definisi untuk suatu pengertian. Untuk menjelaskan definisi tentang sebuah makna kata konsep, para ahli juga memiliki pandanagan yang berbeda. Berikut ini adalah definisi pengertian definisi konsep menurut para ahli:
1.      Woodruf mendefinisikan konsep sebagai adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.
2.      Dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juag dapat diartikan pembawa arti.
3.      Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa arti.
4.      Soedjadi mendefinisikan konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menagadakan klasifikasi atau penggolongan yang apad umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangakaian kata.
5.      Bahri menjelaskan konsep adalah satuan ahli yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama.

Pengertian Definisi Konsep Menurut Para Ahli
1.      Woodruf mendefinisikan konsep sebagai adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.
2.      Dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juag dapat diartikan pembawa arti.
3.      Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa arti.
4.      Soedjadi mendefinisikan konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menagadakan klasifikasi atau penggolongan yang apad umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangakaian kata.
5.      Bahri menjelaskan konsep adalah satuan ahli yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama.

Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengarur tubuh, jiwa dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, diet seimbang, bekerja, istirahat, tidur, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik.
Selama beberapa dekade, definisi sehat masih dipertentangkan dan belum ada kata sepakat dan para ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat definisi universal yang menyatakan bahwasehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Definisi Sehat (WHO)
“Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity”.
Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
2. Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:
a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat olch WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.
Konsep Relatif Sehat
Konsep sehat sangat relatif dan tidak ada standar baku, bervariasi untuk setiap orang dan sangat tergantung pada banyak faktor seperti ras, geografi, cuaca, kultur, tradisi, gaya hidup dan kondisi fisik—namun, pada keadaan tertentu, orang tetap dapat hidup sehat dengan kelainan bawaan.
Spektrum Sehat
Status sehat pada orang merupakan fenomena dinamis yang berfluktuasi dan keadaan optimum sampai pada kematian. Setiap saat akan terjadi keseimbangan dalam tubuh manusia.
Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit
Sering disebut juga sebagai natural history of any diseases yaitu riwayat alamiah perjalanan penyakit pada manusia yang terdiri dari:
1. Fase Pra-patogenesis
Pada fase ini mulai terjadi gangguan keseimbangan antara agen penyakit, manusia dan lingkungan, yaitu terbentuknya kondisi lingkungan yang lebih menguntungkan agen penyakit dan merugikan manusia.
Contohnya, polusi udara akibat pembakaran hutan oleh peladang atau petani pada musim kemarau akan menimbulkan kabut asap tebal atau smog yang menguntungkan agen penyakit dan merugikan manusia.
2. Fase Patogenesis
Bila keadaan lingkungan yang menguntungkan agen penyakit berlangsung terus menerus dalam waktu yang cukup lama, maka mulai timbul gejala dan tanda klinis. Manusia menjadi sakit, selanjutnya dapat menjadi sembuh atau penyakit terus berlangsung sehingga menyebabkan ketidakmampuan, cacat kronis atau kematian.
Proses perjalanan suatu penyakit bermula dengan adanya gangguan keseimbangan antara agen penyakit, pejamu dan lingkungan sampai terjadinya suatu kesakitan.



Konsep atau anggitan adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas,kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami. Aristoteles dalam "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam kharakteristik.
Berbagai pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar. Konsep didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental. Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Konsep adalah abstrak di mana mereka menghilangkanperbedaan dari segala sesuatu dalam ekstensi, memperlakukan seolah-olah mereka identik. Konsep adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya.
Konsep adalah pembawa arti. Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa apa pun. Konsep bisa dinyatakan dengan 'Hund' dalam bahasa Jerman, 'chien' dalam bahasa Prancis, 'perro' dalam bahasa Spanyol.

1.       1 rancangan atau buram surat dsb; 2 ide atau pengertian yg diabstrakkan dr peristiwa konkret: satu istilah dapat mengandung dua -- yg berbeda; 3 Linggambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yg ada di luar bahasa, yg digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain 
me·ngon·sep v membuat konsep (rancangan); 
pe·ngon·sep n penyusun konsep (rancangan); 
pe·ngon·sep·an n proses, cara, perbuatan mengonsep

Pengertian Konsep

Konsep merupakan istilah 
yang digunakan untuk meng­gambarkan secara abstrak suatu objek.  Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhana­kan pemikir­an dengan menggunakan satu istilah.  Seperti yang diungkapkan Nasution (2008:161) yang mengungkapkan bahwa ”Bila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep”.

Dipertegas oleh dengan Soedjadi (2000:14) yang menyatakan bahwa “Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasi­fikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian 
kata”.

Pengertian konsep dalam matematika juga diungkapkan oleh Bahri (2008:30) bahwa: ”Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama.  
Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu.  Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga.  Konsep sendiri pun dapat dilambang­kan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa)”.

Dari pengertian konsep yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep adalah ide abstrak untuk mengklasifikasi objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah kemudian dituangkan ke dalam contoh dan bukan contoh, sehingga seseorang dapat mengerti suatu konsep dengan jelas.  Dengan menguasai konsep seseorang dapat menggolongkandunia sekitarnya menurut konsep itu.