MEMBUAT
KOMPOS KOTORAN SAPI SAMBIL BUDIDAYA CACING TANAH
Cara
mengolahnya juga sederhana :
Kotoran
Sapi sebagai bahan utama. Kotoran sapi bisa kotoran yang baru maupun yang
sudah dingin. Yang masih baru biasanya masih lembek dan yang sudah dingin biasanya
sudah mulai berkurang kadar airnya.
Bisa
juga digunakan kotoran kambing, kelinci, ayam, limbah sayuran,
sampah organiclainnya.
|
|
Siapkan
wadah untuk memproses kotoran sapi menjadi kompos. Saya gunakan kotak bekas
telur yang ada di rumah. Kotak dialasi dengan karung plastic bekas
terigu. Alas ini untuk menahan kotoran jangan menetes kelantai.
Bisa juga menggunakan kardus bekas.
|
|
Masukkan
kotoran sapi ke dalam kotak. Ratakan dengan cethok supaya tidak ada gumpalan
dan rongga kotoran. Apalagi kotoran sapi yang digunakan sudah dingin, kotoran
ternak qurban kemarin. Kotorannya mulai menggumpal dan mengeras. Sehingga
perlu dihancurkan dan diratakan dalam kotak.
|
|
Siapkan air secukupnya.
Air ini gunanya untuk menjaga kelembaban kotoran sehingga cacing betah hidup
di dalamnya. Cacing senangnya berada di lingkungan yang gelap dan lembab.
Apalagi
kotoran yang digunakan di sini sudah mulai berkurang kadar airnya, sehingga
perlu ditambahkan air. Banyaknya by feeling saja, yang penting jangan terlalu
banyak, cukup basah saja.
|
|
Cara
membasahi kotoran adalah dengan dikepretin pakai tangan saja, jangan diguyur.
Lalu diratakan lagi dengan cethok, supaya kotorannya lebih gembur dan
mengandung air secara merata sampai bawah. Mungkin sebaiknya supaya lebih
merata airnya bisa dicampur dulu dengan kotoran pada timba plastic, lalu
diaduk dengan kelembaban tertentu. Butuh tenaga ekstra untuk kotoran yang
sudah dingin.
|
|
Jika
sudah cukup basah dan merata sudahi penambahan airnya. Artinya kotoran sudah
siap untuk ditabur cacing.
|
|
Siapkan
cacing yang akan ditebar. Saya beli hanya 1 kg cacing, yang dalam hal ini
sudah dicampur dengan kascing supaya cacingnya tidak lari dari wadahnya.
Prosedur bakunya demikian dari penjualnya.
Dengan
cacing 1 kg ini, dengan aturan mainsetiap 24 jam cacing ini
memproses/makan sebanyak beratnya (dalam hal ini 1kg) maka kotoran yang
diprakirakan beratnya 15 kg akan jadi kompos selama 15 hari lagi, sejak hari
ini (23 Desember 2010)
|
|
Beginilah
gambaran populasi dari cacing tanah berwarna merah ini, biasa disebut
dengan red worm atau Lumbricus Rebellus, yang natural habitatnya di
tanah dan biasanya digunakan untuk mengolah kotoran hewan menjadi kompos.
Kondisi
seperti ini terjadi setelah lapisan teratas kascing disisihkan. Biasanya
bagian atasnya tertutup kascing dan cacing bersembunyi di bawahnya,
seolah-olah tidak bercacing.
|
|
Cacing
dan kascing bawaan yang sudah ditebarkan di atas kotoran hewan. Dalam waktu
yang tidak lama cacing-cacing ini langsung masuk ke dalam kotoran
untuk memulai kehidupannya di tempat yang baru. Semoga Allah memberkahi
pekerjaan ini.
|
|
Supaya
tidak terlalu terang, karena lokasi mesin produksi vermikompos ini terlalu
terang, meski tidak kena sinar matahari lansung, maka ditutupi dengan kardus
bekas. Supaya cacingnya semakin produktif dan senang di kandang barunya.
|
Demikianlah
cara mengolah kotoran sapi dan sebangsanya, tetapi disini saya gunakan bahan
yang ada, kotoran sapi, gratisan, dengan memanfaatkan cacing tanah jenis
redworm atau nama latinnya Lumbricus Rebellus.
Cacing
tanah termasuk pakan alami bagi belut yang mudah dan cepat dibudidayakan. Di
alam, hewan yang memiliki nama latin Lumbricus
rubellus ini hidup di tanah berhumus. biasanya di tempat pembuangan
sampah yang lembap. Hewan ini Hidup di dalam tanah atau di bawah tumpukan
sampah.
Sebenarnya cacing tanah bisa dikembangkan dengan cara sebagai berikut :
1. Siapkan tempat berupa kotak kayu atau terpal berukuran 0,5 x 0,5 meter yang di bagian pinggirnya diberi penyangga bambu.
2. Siapkan media pemeliharaan cacing tanah, yakni kotoran sapi secukupnya, sisa sayuran yang telah membusuk, tanah, dan serbuk gergaji. Hindari memasukkan bahan-bahan seperti kulit jeruk atau bawang merah ke dalam media pembesaran cacing. Kotoran sapi yang baik untuk digunakan pada budi daya cacing tanah adalah kotoran yang masih berada dalam perutsapi. Kotoran ini bisa didapatkan di tempat pemotongan hewan.
3. Campur semua bahan menjadi satu, lalu masukkan ke dalam wadah pemeliharaan cacing.
4. Masukkan bibit cacing, banyaknya sekitar 1 ons (100 gram). Dalam waktu sekitar 1-2 minggu cacing sudah berkembang biak dalam jumlah banyak. Agar tidak menumpuk, cacing yang akan diberikan sebagai pakan sebaiknya dipisahkan.
Sebenarnya cacing tanah bisa dikembangkan dengan cara sebagai berikut :
1. Siapkan tempat berupa kotak kayu atau terpal berukuran 0,5 x 0,5 meter yang di bagian pinggirnya diberi penyangga bambu.
2. Siapkan media pemeliharaan cacing tanah, yakni kotoran sapi secukupnya, sisa sayuran yang telah membusuk, tanah, dan serbuk gergaji. Hindari memasukkan bahan-bahan seperti kulit jeruk atau bawang merah ke dalam media pembesaran cacing. Kotoran sapi yang baik untuk digunakan pada budi daya cacing tanah adalah kotoran yang masih berada dalam perutsapi. Kotoran ini bisa didapatkan di tempat pemotongan hewan.
3. Campur semua bahan menjadi satu, lalu masukkan ke dalam wadah pemeliharaan cacing.
4. Masukkan bibit cacing, banyaknya sekitar 1 ons (100 gram). Dalam waktu sekitar 1-2 minggu cacing sudah berkembang biak dalam jumlah banyak. Agar tidak menumpuk, cacing yang akan diberikan sebagai pakan sebaiknya dipisahkan.
Pedoman
Teknis Dalam Budidaya Cacing Tanah
1.
Persiapan Sarana dan Peralatan
Kandang
bisa dibuat dari bahan-bahan murah dan mudah didapat seperti papan bekas,bambu,
ijuk, rumbia dan genteng tanah liat. Untuk kandang permanen peternakan skala
besar contohnya berukuran 1.5 x 18 m dan tinggi 0.45 m. Didalamnya dibuah wadah-wadah
tempat pemeliharaan seperti rak-rak bertingkat, dan kandang boleh terbuka tanpa
dinding
Model-model sistem budidaya
yang bisa diterapkan antara lain: kotak bertumpuk, rak berbaki, pancing
berjajar dan pancing bertingkat.
2.
Pembibitan
Persiapan
untuk budidaya cacing tanah adalah:
Meramu media tumbuh
Menyediakan
bibit unggul
mempersiapkan
kandang cacing dan kandang pelindung
Pemilihan
Bibit:
a.
Pemilihan Bibit Calon Induk
Untuk
sekala komersial sebaiknya menggunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan
jumlah yang besar, tapi untuk skala kecil bisa mencari bibit cacing tanah dari
alam, misalnya dari lingkungan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan
kotoran hewan.
b.
Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Dalam
pola pemeliharaan terbagi menjadi beberapa cara:
Cacing
tanah dipelihara dalam jumlah banyak sesuai dengan tempat yang ada, dengan
pemilihan Cacing tanah yang muda atau dewasa. Jika wadah berukuran panjang 2.5
m, lebar kurang lebih 1 m, dan tinggi sekitar 0.3 m, maka dapat
ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
Pemeliharaan
dimulai dari jumlah kecil, dan jika jumlahnya bertambah, sebagian dipindahkan
ke wadah lain.
Pemeliharaan
dengan mengkombinasi cara a dan b.
Pemeliharaan
khusus kokon sampai menjadi anak, setelah dewasa pindahkan ke tempat lain.
Pemeliharaan
khusus cacing dewasa untuk bibit.
3.
Sistem Perkembangbiakan
Jika
media pemeliharaan sudah siap dan bibit cacing tanah sudah tersedia, maka
penanaman siap dilakukan. Bibit cacing tanah jangan langsung sekaligus
dimasukkan ke dalam media, melainkan sedikit-sedikit. Beberapa
bibit coba disimpan di atas media, jika bibit masuk ke dalam media
hal itu menunjukkan bahwa cacing betah di media tersebut. Tambahkan lagi dan
cek tiap 3 jam sekali apakah masih ada cacing yang berkeliaran ke luar, kalau
cacing malah meninggalkan media atau wadah berarti media yang digunakan harus
diganti. Cara mengganti media yaitu dengan cara disiram air, kemudian diperas
atau dibuang airnya sampai airnya berwarna bening.
Untuk
mengetahui apakah cacing tanah yang ditanam betah terhadap media yang
digunakan, Anda bisa memastikannya setelah 12 jam.
4.
Reproduksi Atau Sistem Perkawinan
Cacing
tanah merupakan golongan hewan hermaprodit yang memiliki alat kelamin ganda
jantan dan betina dalam satu tubuh. Tapi untuk pembuahan tidak bisa dilakukan
sendiri. Sepasang cacing tanah akan menghasilkan satu kokon berbentuk lonjong
dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api yang berisi telur-telur.
Setiap kokon berisi 2-20 ekor, dan rata-rata 4 ekor.
Kokon
diletakkan di tempat yang lembab, dan dalam waktu 14-21 hari kokon akan
menetas. 100 ekor cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1
tahun.
Cacing
tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan dengan ditandai adanya gelang
(klitelum) pada tubuh bagian depan, setelah 7-10 hari perkawinan cacing dewasa
akan menghasilkan 1 kokon.
5.
Pemeliharaan
1.
Pemberian Pakan
Dalam
satu hari satu malam Cacing tanah diberi pakan sekali sesuai berat cacing tanah
yang ditanam. Apabila ditanam 1 Kg Cacing tanah, maka pakan diberikan harus 1
Kg.
Pakan
cacing tanah secara umum berupa kotoran hewan. Hal yang harus diperhatikan
dalam pemberian pakan Cacing tanah adalah sebagai berikut:
Pakan
diberikan harus berupa bubuk atau bubur.
Taburkan
pakan rata di atas media, tapi tidak menutupi semua permukaan media, kira-kira
sekitar 2/3 dari wadah tidak ditaburi pakan.
Tutup
pakan dengan karung, plastik atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
Apabila
masih tersisa pakan sebelumnya pemberian pakan berikutnya harus diaduk dengan
jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
Perbandingan
bubur pakan dengan air diberikan 1:1.
2.
Penggantian Media
Media
yang sudah jadi tanah atau kascing yang sudah dipenuhi banyak telur (kokon)
harus segera diganti. Agar cacing cepat berkembang, maka antara telur,
anak dan induk harus dipisahkan pada media berbeda. Penggantian media rata-rata
dilakukan dalam waktu 2 Minggu sekali.
3.
Proses Kelahiran
Media
untuk sarang terbuat dari: kotoran hewan, batang pisang, dedaunan atau
buah-buahan, limbah pasar, limbah rumah tangga, kertas, Koran, kardus, kayu
lapuk atau bubur kayu.
Semua
bahan dipotong sepanjang + 2.5 cm. semua bahan diaduk dan ditambah
air kecuali kotoran ternak, kemudian diaduk lagi. Selanjutnya bahan campuran
dan kotaran ternak dicampurkan menjadi satu dengan perbandingan 70:30 dengan
ditambah air secukupnya agar tetap basah.
E. Hama
Dan Penyakit
Pengendalian
terhadap hama perlu dilakukan, karena hal itu akan menentukan keberhasilan
beternak Cacing tanah. Hama yang merupakan musuh cacing tanah antara lain:
ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat, tikus,
katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi. Musuh lain yang tidak kalah
mengganggu yaitu semut merah yang memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat
pada pakan, kedua zat tersebut sangat diperlukan untuk penggemukan Cacing
tanah. Untuk mencegah serangan semut merah dengan cara wadah pemeliharaan
dirambang oleh air.
F.
Panen
Dua
hal yang bisa diharapkan dari panen Cacing tanah, yaitu;
Biomas
atau cacing tanah itu sendiri
Kascing
atau bekas cacing
Dalam
tekniknya panen bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan mengunakan
alat penerangan lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah akan
berkumpul di bagian atas media karena sangat sensitif dengan cahaya. Anda
tinggal memisahkan antara cacing dan media. Cara kedua dengan membalikan
sarang, cacing biasanya berkumpul maka mudah memisahkan antara Cacing tanah
dengan media.
Jika
terdapat kokon atau kumpulan terlur pada saat panen, maka kembalikan sarang
pada wadah semula dan diberi pakan selama 30 hari. Telur akan menetas dan
cacing tanah bisa dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya
siap di panen.
Matagen farm | cara budidaya
cacing tanah supaya berhasil haruslah mengikuti aturan
alam supaya cacing tanah cepat berkembang dan mampu beradaptasi
dengan media yang akan diberikan kepada cacing yang akan
dibudidayakan, maksud dari mengikuti aturan alam yaitu memberikan tempat hidup
bagi cacing sesuai dengan keadaan dan kondisi cacing tersebut hidup di alam,
inilahrahasia berhasil dalam budidaya cacing tanah. seperti campuran medianya
haruslah sama atau mendekati sama dengan keadaan dimana cacing berkembang biak
sebelumnya. Beternak cacing sangatlah
mudah
dan bisa dijadikan pekerjaan sampingan bagi pegawai yang sibuk dan tidak
memiliki waktu yang cukup untuk membuka usaha baru seperti usaha budidaya
cacing tanah ini, waktu yang diperlukan hanya berkisar 10-15 menit
perharinya. masih terlalu lama??? keepmatagen..
Media
yang digunakan untuk budidaya cacing tanah inipun hanya memanfaatkan barang
barang bekas yang ada, atau barang barang yang tidak dipakai
lagi aliasbekas.sehingga anda tidak perlu mengeluarkan modal untuk media
dari usaha budidaya cacing ini.
adapun
media yang bisa dipakai untuk budidaya cacing tanah ini antara lain:
ember
pecah bekas ( jahit/ ikat aja )
kotak
kayu bekas ( lampisi bagian dalamnya dengan karung/ plastik bekas )
tong
bekas
bambu bekas
penyangga
jikalau
diantara salah satu barang barang diatas anda tidak memilikinya juga, cari saja
barang barang bekas anda yang sekiranya mampu dibentuk at au menampung tanah/
campuran dari media untuk budidaya cacing yang syarat utamanya hanyalah barang
tersebut tidak menyimpan panas dan tidak lengket/ berminyak.
campuran
dari media untuk budidaya cacing ini adalah sebagai berikut:
1
ember cacahan pisang ( batang pisang dipotong kecil kecil -+ 10 Cm )
1
ember pupuk kandang ( bisa dari sapi, ayam, kuda, dll )
2
ember tanah humus ( diusahakan yang sudah berwarna gelap/ hitam dan
gembur )
1/2
ember daun kering
cara
menyiapkan media yaitu dengan mengaduk semua bahan tersebut diatas menjadi satu
lalu masukkan kedalam media yang sudah disiapkan tadi. isi media dengan indukan
cacing dengan sistem tebar diatas media secara perlahan supaya cacing
tidak stres.
adapun
modal dari usaha budidaya cacing ini adalah 0 rupiah ( dengan catatan anda
haruslah kreatif dan mau sedikit bekerja keras ).
Terus
darimana datangnya bibit dari cacing tanah tersebut?
anda
harus mencarinya disekitar rumah atau pekarangan anda
Apakah
dalam budidaya cacing tanah tidak dikasih pakan/ makanan ?
ya dikasih
makan dong, makannya cacing itu dari bahan bahan sisa seperti sisa sisa kulit
buah yang anda makan sehari hari ataupun sisa sisa sayuran dapur dari istri
anda dirumah.
Wow...
ada gak makanan yang tidak disuka oleh cacing tanah?
cacing
tidak suka dikasih minyak, gula, garam, air jeruk dan satu lagi LADO
alias cabe
Kalau
dibiarkan saja cacing bisa hidup apa tidak?
tergantung
kondisi media anda, kalau didalam media tersebut tidak ada lagi tersedia pakan/
makanan yang bisa dikonsumsi oleh cacing maka lama kelamaan cacing juga bisa
kelaparan bos, bisa bisa kabur tuh cacing keluar dari media budidaya anda.
Ada
gak tips supaya media cacing tidak mati kalau di budidayakan?
banyak
sekali, diantaranya usahakan media mengandung stokmakanan yang
banyak, usahakan jangan sampai media tergenang oleh air dikarenakan yang
dibudidayakan ini bukanlah cacing air bos.hahaha.. selebihnya cari saja
referensi di internet bos, soalnya banyak cara dan makanan yang bisa diganti
untuk media dan pakan dari cacing tanah ini. dilihat dari situasi disekitar
saja. intinya cuma kreatifitas saja bos..
kok
dari tadi saya dipanggil bos terus karena beternak cacing tanah?
kalau
anda mau dan serius dalam menjalani usaha budidaya yang tidak membutuhkan modal
ini maka anda langsung menjabat sebagai bos dalam usaha kecil anda ini.hahaha..
( bisa bisa admin aja )
jadi
kerjaannya santai ya?
ya
iyalah.. namanya juga usaha budidaya tanpa modal, tidak ada kata rugi dalam
budidaya cacing tanah, kembali lagi kepasal satu " peternak cacing
haruslah kreatif dan cerdas "
masih
boleh nanya?
boleh
dong, ilmu itu kan emang untuk dibagi biar ada berkah nya
Tapi
bingung mau tanya apalagi..
kalau
bingung langsung saja praktekan budidaya cacing tanah yang bisa dimulai
disamping rumah atau lahan yang kosong disekitar anda.
kapan?
ya
sekarang lah..
Nanti
kalau masih ada yang ragu boleh tanya lagi ga?
boleh,
isi aja komentar dibawah postingan ini untuk tanya tanya tentang cara
budidaya cacing tanah supaya berhasil
ok,
terimakasih ya matagenfarm.blogspot.com
Pemeliharaan
dan Pemberian Pakan Cacing Tanah
|
Cacing
tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah
yang ditanam. Apabila yang ditanam 1 Kg, maka pakan yang harus diberikan juga
harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan,
kecuali kotoran yang hanya dipakai sebagai media.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pada cacing tanah, antara lain : - pakan yang diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dengan cara diblender. - bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan. - pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus cahaya. - pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi. - bubur pakan yang akan diberikan pada cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1. Media yang sudah menjadi tanah/kascing atau yang telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak dan induk dipisahkan dan ditumbuhkan pada media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu. Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran dan kotaran ternak dijadikan satu dengan persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah. |
TEKNOLOGI
BUDIDAYA LELE ORGANIS (45 hari panen)
1
Agustus 2013 pukul 11:53
DESKRIPSI
Lele
merupakan ikan yang banyak beraktifitas pada malam hari, sedangkan di siang
hari lele lebih banyak berdiam diri.
Ikan
lele tergolong omnivore yang makan semua makanan yang di temuinya.
Namun lele akan terbiasa makan makanan yang diberikan setiap hari.
Ukuran
ikan lele sangat bervariatif, lele konsumsi memiliki tubuh yang tidak begitu
besar,yang biasa di butuhkan di pasar dari ukuran besar antara isi 5 s/d 8 ekor
/kg.Ukuran sedang lele berisi 9 s/d 10 ekor/kg. dan yang kecil 11 s/d 12
ekor/kg.
BUDI
DAYA LELE ORGANIK
Budidaya
lele organis merupakan salah satu cara budi daya lele yang menitikberatkan
padamikroorganisme kompleks di kolam. Mikroorganisme kompleks
ini merupakan bahan pengurai organik sekaligus sebagai agen
antagonis yang berfungsi sebagai pengendali penyakit tular air dan dapat
digunakan sebagai bahan penghilang bau kurang sedap limbah budidaya Lele.
Budi
dayalele organic dapat dijalankan melalui proses pengkondisian kolam pra
penebaran benih. Adapun pengkondisian ini dapat dilakukan dengan cara:
I. PERSIAPANKOLAM
Pembutan
Kompos
Pembuatan
Kompos dilakukan dengan bahan-bahan organic sebagai berikut:
1.
Kotoran ternak
2.
Bekatul
3.
Arangsekam
4.
Dolomit/Kapur pertanian
5.
Tetes Tebu
6. DJENIUS
21
7.
Air secukupnya
Cara
pembuatan Kompos dalam perbandingan takaran 1 ton adalah sebagai berikut:
Kotoran
sapi sebanyak 1 ton dicampur dengan bahan lain, yakni Bekatul1 Kw, Arang Sekam
1 Kw, Dolomit ½ Kw. Keempat bahan tersebut diaduk terlebih dahulu sampai merata
dan campur. Selanjutnya, Air dalam kadar secukupnya dicampur dengan tetes tebu
1 liter danDJENIUS 21 (Dosis sesuai aturan dalam kemasan). Dari campuran
air tersebut kemudian disiramkan ke bahan kotoran sapi yang telah dicampur
dengan Bekatul, Arang sekam dan dolomite, kemudian diaduk rata.Setelah tercampur
semua, idealnya kadar air (KA) antara 30-40%.
*Ket:Banyak
air yang digunakan tergantung pada kondisi kotoran sapi. Jika kotoran sapi
masih dalam kondisi basah, air yang digunakan tidak terlalu banyak.Sebaliknya,
jika kondisi kotoran sapi kering, maka air yang digunakan sedikit banyak.
Setelah
dicampur, kompos kemudian ditumpuk dengan ketebalan 40-50 cm. penumpukan ini
berfungsi untuk proses fermentasi.Idealnya setelah ditumpuk, kompos didiamkan
selama 15 hari tanpa ditutup terpalatau plastic agar sirkulasi udara pada waktu
proses berjalan lancar. Hal lainyang tak kalah penting adalah pada waktu proses
fermentasi ini, kompos tidak boleh terkena cahaya matahari langsung dan
air hujan. Setiap 5 hari dalam15 hari fermentasi, kompos diaduk (dibolak-balik)
secukupnya kemudian ditumpuk seperti kondisi semula tanpa campuran apapun.
Pengkondisian
Kolam
Pengkondisian
kolam adalah salah satu proses yang cukup penting dalam budidaya lele organic.
Fungsi pengkondisian kolam adalah untuk merangsang tumbuhnya ekosistem kolam
yang melibatkan mikroorganisme dan bakteri yangberfungsi sebagai penyedia
plankton, baik itu phytoplankton (protein hewani)maupun zoo plankton (protein
nabati).
Pengkondisian
kolam dilakukan dengan cara menebar kompos yang sudah diproses selama 15 hari
di atas ke dalam kolam yang belum terisi air. Idealnya ketebalan kompos di
dasar kolam adalah 5-15 cm. Setelah ditebar kompos kemudian diisi air setinggi
25-30 cm. Setelah diisi air di pagi/siang hari, sore harinya
dimasukkan DJENIUS 21 (Dosis sesuai aturan dalam kemasan) ke dalam
kolam. Kemudian kolam didiamkan selama 15hari. Dalam proses pengkondisian kolam
15 hari inilah ekosistem kolam yang melibatkan mikroba akan terbentuk dan
membentuk siklus kehidupan dalam kolam.Setelah 15 hari biasanya kolam berwarna
hitam kebiru-biruan dan terdapat banyaklarva serta kehidupan kecil lainnya
(uget-uget).
*Notes:
Untuk menjaga agar proses pengkondisian berjalan optimal,pastikan kolam tidak
tercampur dengan Bahan Kimia apapun dan jangan jadikan kolam sebagai tempat
pembuangan limbah air hujan dari atap genteng maupun limbah lainnya!!!!
Penebaran
Benih
Setelah
15 hari dikondisikan, kolam siap diisi benih lele. Idealnya benih lele harus
memperhatikan 3 hal, yakni Seumur, Seinduk, dan Seukuran. Untukkolam
pembesaran ini, gunakan benih yang telah berukuran 12 jaring sortir atau benih
yang panjangnya antara 5cm, 6 cm, 7 cm dan 8 cm (Pilih sesuai keinginan anda).
Benih lele hendaknya diperlakukan secara hati-hati dan dimasukkan kekolam
secara perlahan. Setelah itu sore hari diberi makanan tambahan berupa
sentrat/peletyang telah di fermentasi denganHORMONE DJENIUS 21 (Dosis
sesuai aturan dalam kemasan).
II.
BUDI DAYA PEMBESARAN DAN PERAWATAN
Budidaya
Pembesaran lele organic terdiri dari:
1. TeknikPakan
Dalam
budi daya lele organik, pakan adalah salah satu aspek pentingyang harus
diperhatikan. Makanan pokok lele pada dasarnya adalah plankton yang hidup di
kolam. Tetapi Lele juga membutuhkan nutrisi tambahan berupa proteindengan kadar
yang cukup tinggi, untuk itu digunakan sentrat/pelet yang mengandung unsur yang
dibutuhakan lele untuk mempercepat pembesaran. Hal yang tak kalah penting
adalah proses fermentasi sentrat. Fermentasi sentratberfungsi untuk:
a.
membantu proses penguraian bahan organic(sentrat/pelet) untuk meningkatkan
nilai protein maupun karbohidratnya,
b.
membantu bahan penguraian bahan organic kolam(mikroba kolam dan kotoran lele)
sehingga menjadi bahan makan organik dalam bentuk planknton yang menjadi
makanan tambahan alami lele,
c.
memperbaiki proses pencernaan ikan melalui mikroorganisme hidup yang terkandung
dalam HORMONE DJENIUS 21.
Adapunteknik
Fermentasi pakan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pertama-tama
campurkan 1 liter air dengan 1 tutup botol (10 ml) Hormone DJENIUS
21 dan 1 tutup botol (10 ml) Tetes tebu. Aduk ketiganya hingga campur
merata. Air yang telah dicampur HORMONE DJENIUS 21 dan Tetes Tebu
berwarna cokklat kekuning-kuningan. Air ini kemudian disebut Air Campuran
HORMONE DJENIUS 21. Setelah dicampur, masukkan campuran tersebut dalam botol
atau tempat tertentu dan kemudian siap dicampur dengan pakan.
Setelah
air campuran siap, siramkan air campuran HORMONE DJENIUS 21 ke
sentrat yang akan diberikan ke kolam. Takarannya, dalam 1 Kg sentrat siramkan
air campuran HORMONE DJENIUS 21 sebanyak seperempat (1/4) liter.
Setelah disiramkan ke sentrat/pelet, kemudian aduk sentrat/pelet hingga rata
agar air campuran HORMONE DJENIUS 21 diserap merata oleh
sentrat/pelet. Usahakan sentrat/pelet yang telah diaduk dengan air campuran tersebut
kondisinya telah gembur dan tidak keras (Jika kurang gembur tambahkan kembali
air campuranHORMONE DJENIUS 21). Setelah sentrat/pelet dicampur dengan Air
CampuranHORMONE DJENIUS 21, diamkan sentrat/pelet tersebut selama 12 jam
ditempat yang tidak terkena sinar matahari dan tidak tercampur dengan bahan
kimia apapun, termasuk air hujan. Setelah 12 jam dibiarkan/difermentasikan,
pakan siap diberikan ke kolam.
Notes:Pakan
yang diaduk pagi hari idealnya diberikan pada malam hari, begitu jugapakan yang
diaduk pada malam hari diberikan di pagi harinya.
2. TeknikPemberian
Pakan
Dalam
budi daya lele organic, pakan diberikan dua kali dalam sehari,yakni pagi antara
jam 06.00-08.00 WIB dan malam hari antara jam 18.00-20.00WIB. Tujuan pemberian
pakan dengan durasi 12 jam adalah:
sistem
pencernaan lele membutuhkan 12 jam untuk menghabiskan makanan yang telah
dimakan sebelumnya, sehingga sirkulasi pencernaan baru akan normal kembali
setelah 12 jam. Inilah yang menjadikan alasan mengapa durasi memberi pakan lele
yang baik adalah selama 12 jam.
Durasi
pemberian pakan selama 12 jam sekali ini membantu untuk mengidentifikasi
kondisi dan kesehatan lele. Harap dicatat bahwa kondisi lele yang sehat
ditandai dengan nafsu makan lele yang terus b ertambah. Misal, jika hari ini
lele dalam kolam menghabiskan makan 1 Kg, maka dipastikan esok hari lele akan
menghabiskan 1 ¼ Kg sentrat fermentasi. Jika dalam 12 jam lele mengalami
penurunan kuantitas makan, maka dipastikan lele tersebut bermasalah. Masalah
bisa berupa penyakit ataupun berupa kondisi air yang PHnya telah menurun.
3.
Pengelolaanair kolam
Kondisi
air kolam sangat menentukan kesuksesan dan keberhasilan budi daya lele organic
yang mengoptimalkan masa panen selama 45 hari setelah tebar dengan ukuran benih
yang telah disebut diatas. Kolam yang ideal dalam budi daya lele organic dengan
populasi lele yang padat (per meternya diisi 250-300 ekor) pada tahap awal
penebaran benih adalah setinggi 30 cm. Setelah 10 hari pasca tebar penih,
ketinggian air dinaikkan menjadi 40 cm. 10 kemudian, ketinggian air dinaikkan
lagi menjadi 45 cm. 10hari kemudian dinaikkan menjadi 50 cm hingga menjelang
panen.
Tujuandinaikkannya
ketinggian air ini adalah:
a.
menambah ruang gerak bagi lele yang ukurannya terus bertambah.
b.
menyeimbangkan kehidupan mikroorganisme dan bakteri (mikroba) dalam kolam.
c.
Menjaga PH air agar tidak rusak oleh kotoran lele yang terus bertambah (semakin
lele besar, maka semakin banyak kotoran yang dikeluarkan).
Selain
proses penambahan, proses yang tak kalah penting adalah proses pengenceran
kolam. Yang dimaksud proses pengenceran adalah mengkondisikan air kolam yang
telah pekat dengan kotoran dan akibatproses fermentasi (penguraian) sehingga PH
air mengalami penurunan. Kolam yang pekat biasanya terjadi ketika lele
bertambah besar dan jumlah kotoran yang dikeluarkan semakin banyak (antara umur
1 bulan pasca tebar benih sampaipanen). Kolam yang telah pekat memiliki ciri:
a.
berwarna merah akibat zoo plankton yang jumlahnya minim akibat volume konsumsi
lele yangcukup besar (karena lele bertambah besar dan jumlah pakan yang
dibutuhkan maikn banyakl) dan kotoran lele yang jumlahnya besar.
b.
Kolam mulai berbau sedikit menyengat.
c.
Nafsu makan lele sedikit menurun.
Untuk
menjaga stabilitas kolam yang mulai pekat tersebut, maka harus dilakukan proses
pengenceran kolam. Pengenceran ini dilakukan dengan cara:
1.
Memasukka nair steril (air sumur yang tidak tercampur limbah) ke dalam kolam
dengan pembuangan air kolam yang mengalir, sehingga terjadi sirkulasi air yakni
ketika air yang baru dari sumur tiba, air lama sebagian keluar. Pengenceran ini
bisa dilakukan kapanpun, baik siang atau malam hari. Yang pasti, ketika kondisi
air mulai bau, keruh, dan nafsu makan lele berkurang, maka saat itulah proses
pengenceran ini dibutuhkan.
2. setelah
pengenceran dilakukan, pada malam harinya berikan DJENIUS 21dengan takaran
per meter perseginya 2-5 ml (setengah tutup botol DJENIUS 21). Misalnya,
jika kolam berukuran 6x4, maka luasan perseginya adalah24 m2.
Sehingga DJENIUS 21 yang dibutukan adalah antara 6-12 tutup botol.
III. PROSESPEMANENAN
Meskipun
pemanenan adalah hal sepele, tetapi dalam budi daya lele organic, pemanenan
harus dilakukan dengan teknik khusus. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi
lele ketika dipanen. Perlu dicatat bahwa lele yang siap panen pada dasarnya
lele yang masih sangat muda, tetapi berukuran besar. Hal ini berbeda dengan
teknik budi daya lele konvensional pada umumnya (yang membutuhkan waktu 3bulan)
dimana lele yang dipanen berusia tua. Dalam panen usia muda ini, lele harus
diperlakukan dengan hati-hati. Jika kurang hati-hati dalam teknin pemanenan
ini, maka lele muda tersebut akan pucat dan mati ketika berada dipasar. Oleh
karena itu, lele harus diperlakukan dengan teknik panen budidaya lele organik.
Cara
memaneh lele organic adalah:
1.
Ketika memanen, upayakan tidak mengurangi air kolam. Sehingga pemanen cukup
langsung masuk ke dalam kolam dan menggunakan jaring untuk menangkap ikan.]
2. Ketikaikan
terangkat oleh jaring, pindahkan ikan ke dalam wadah atau drum, atau
wadah tertentu yang telah dipersiapkan untuk penampungan sementara sebelum
diangkut ke pasar. Wadah/drum/penampungan sementara tersebut harus diisi
denganair yang komposisinya adalah 50% berasal dari air kolam yang dipanen dan
50%lainnya adalah air sumur. Tujuannya adalah agar ikan lele yang dipanen bisa
beradaptasi dengan dengan air lain sebelum dipindahkan ke air yang disediakan
tengkulak/pembeli.
3.
Ketika sebagian besar lele yang dikolam telah terangkat, baru kemudian air
kolam dikurangi untuk memudahkan menangkap sisa-sia ikan yang belum terangkat.
BUDIDAYA
LELE ORGANIS
Budidayalele
organik adalah budidaya lele dengan menggunakan siklus hidup habitat lelealami
dengan menambahkan teknologi mikroorganisme yang bermanfaat dalam kolam serta
menggunakan mikroba probiotik melalui pakan untuk meningkatkan nilai gizi
pakanyang diberikan.
TUJUAN
1.
Untuk menyediakan kebutuhan gizi keluarga yangsehat dan aman dari zat-zat kimia
yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
2.
Menambah pendapatan keluarga karena dengan budidaya lele organis lebih mudah
dilakukandan mempunyai nilai keuntungan yang cukup tinggi
KELEBIHAN
BUDIDAYA LELE ORGANIS
1.
Bisa dilaksanakan di sekitar pekarangan rumah ( tidak membutuhkan lahan yang
luas).
2.
Tidak membutuhkan sirkulasimaupun pergantian air setiap hari.
3.
Menghemat pengeluaran pakan hingga 40% lebih jika dibandingkan dengan teknik
budi daya konvensional.
4.
Masa panen lebih cepat,yakni 45 hari dari benih ukuran ayak 10-12 atau ukuran
7-9 cm.
5.
Rasa daging ikan lebih kesat dan gurih di banding dengan teknik konvensional,
serta sehat untuk dikonsumsi.
KELEMAHAN
BUDIDAYA LELE ORGANIK
1.
Membutuhkan tempat terbuka yang 80 % terkena pancaran sinar matahari langsung.
2.
Membutuhkan air sumur atau air mata air yang steril dari zat atau bahan Kimia apapun.
banyak
peternak lele yang mengeluh karenatingginya harga pakan lele oleh karena itu
kami akan memberikan beberapa cra untuk meminimalisir pakan lele yaitu dengan
cara memberikan pakan organik.
Bedanya organik dan non organik terletak dari jenis pangannya dan penanganannya. Banyak peternak yang asal memberikan pakan lele. Untuk itu kami akan memberikan informasi bagaimana cara membuat pakan lele dari kotoran sapi.
1. Kumpulkan kotoran sapi ke dalam bak
2. Campurkan kotoran tersebut dengan enzim bakteri silanace. Enzim ini adalah sejenis obat untuk penguraian kotoran sapi dan bisa Anda dapatkan di toko pertanian terdekat
3. Diamkan selama lima hari. Jaga dari kotoran lainnya yang bisa merusak proses aerasi
4. Anda akan mendapatkan kotoran sapi dalam bentuk cair, bukan lagi padat
5. Siramkan kotoran sapi ini secara berkala sebagai pangan lele organik
Bedanya organik dan non organik terletak dari jenis pangannya dan penanganannya. Banyak peternak yang asal memberikan pakan lele. Untuk itu kami akan memberikan informasi bagaimana cara membuat pakan lele dari kotoran sapi.
1. Kumpulkan kotoran sapi ke dalam bak
2. Campurkan kotoran tersebut dengan enzim bakteri silanace. Enzim ini adalah sejenis obat untuk penguraian kotoran sapi dan bisa Anda dapatkan di toko pertanian terdekat
3. Diamkan selama lima hari. Jaga dari kotoran lainnya yang bisa merusak proses aerasi
4. Anda akan mendapatkan kotoran sapi dalam bentuk cair, bukan lagi padat
5. Siramkan kotoran sapi ini secara berkala sebagai pangan lele organik
PAKAN
LELE ALTERNATIF LAIN LAGI
selain d atas maka disini saya akan mencoba untuk memberi pakan alternatif lain, yaitu dengan menggunakan pelet.
Untuk praktisnya silahkan membeli pelet dengan kualitas paling rendah dan harga paling murah kemudian tambahkan viterna dan poc, hasilnya buagus banget hampir nggak ada lele yang mati, ikan besar badan daripada kepala, sehat lincah, harganyapun terjangkau karena ini produk madein dalam negri alias ngayojakarto, hasilnya buagus banget hampir nggak ada lele yang mati, ikan besar badan daripada kepala, sehat lincah.
Atau Anda dapat mensiasasti dengan mengkombinasikan pakan pelet dengan ikan laut rucah.
Cara pemberian pakan pakai aplikasi prod Nasa.
POC Nasa, Viterna & Hormonik. semua campur jd 1 kemudian setiap pemberian pelet utk 4kg cukup campur 1 ttp viterna cmpr dgn air 1liter biarkan meresap krng lbh 5mnt baru di kasih.
Hasilnya ikan lebih sehat dan pertumbuhanya lbh cepat sehingga bisa lbh hemat pakan. Saya coba daging ikan lebih gurih tanpa kelihatan lemaknya pokonya lebih enak.
selain d atas maka disini saya akan mencoba untuk memberi pakan alternatif lain, yaitu dengan menggunakan pelet.
Untuk praktisnya silahkan membeli pelet dengan kualitas paling rendah dan harga paling murah kemudian tambahkan viterna dan poc, hasilnya buagus banget hampir nggak ada lele yang mati, ikan besar badan daripada kepala, sehat lincah, harganyapun terjangkau karena ini produk madein dalam negri alias ngayojakarto, hasilnya buagus banget hampir nggak ada lele yang mati, ikan besar badan daripada kepala, sehat lincah.
Atau Anda dapat mensiasasti dengan mengkombinasikan pakan pelet dengan ikan laut rucah.
Cara pemberian pakan pakai aplikasi prod Nasa.
POC Nasa, Viterna & Hormonik. semua campur jd 1 kemudian setiap pemberian pelet utk 4kg cukup campur 1 ttp viterna cmpr dgn air 1liter biarkan meresap krng lbh 5mnt baru di kasih.
Hasilnya ikan lebih sehat dan pertumbuhanya lbh cepat sehingga bisa lbh hemat pakan. Saya coba daging ikan lebih gurih tanpa kelihatan lemaknya pokonya lebih enak.
kalo
ingin lebih praktis lagi cra ini mungkun bisa anda pilih:
Untuk bibit yang berukuran kecil(20 milimeter) pupuk kadang harus di oleh seperti ini dulu,,,
1.siapkan enzim bakteri silanace (probiotik) sebanyak 1liter,,campur dengan 2 liter molase dan campurkan 10 liter air sampai merata biarkan sampaib 2 jam agar bakteri mulai aktif
2,siapkan bak atau kolam lele untuk mnampung kotoran sapi atau langsung mnggunakan kolam untuk pemeliharaan,,
3,tebarkan kotoran sapi sampai merata,untuk 1000 bibit lele memerlikan 500kg kotoran sapi
4,isi air pada bak atau kolam dengan ketinggian 10cm d atas permukaan kotoran sapi tersebut,
5,masukkan cairan silanace yang sudah d buwat tadi k dalam bak,
6,biarkan selama 7hari sampai proses fermentasi sempurna
7.kemudian siramkan cairan tersebut kedalam kolam secara merata ke dalam kolam yang akan d gunakan untuk memelihara lele.jika kotoran sapi d proses langsung kedalam kolam,isi air sampai batas maksimal,kemudian tunggu samapai 3hari,setelah itu bibit ikan lele dapat d masukkan.
Untuk bibit yang berukuran kecil(20 milimeter) pupuk kadang harus di oleh seperti ini dulu,,,
1.siapkan enzim bakteri silanace (probiotik) sebanyak 1liter,,campur dengan 2 liter molase dan campurkan 10 liter air sampai merata biarkan sampaib 2 jam agar bakteri mulai aktif
2,siapkan bak atau kolam lele untuk mnampung kotoran sapi atau langsung mnggunakan kolam untuk pemeliharaan,,
3,tebarkan kotoran sapi sampai merata,untuk 1000 bibit lele memerlikan 500kg kotoran sapi
4,isi air pada bak atau kolam dengan ketinggian 10cm d atas permukaan kotoran sapi tersebut,
5,masukkan cairan silanace yang sudah d buwat tadi k dalam bak,
6,biarkan selama 7hari sampai proses fermentasi sempurna
7.kemudian siramkan cairan tersebut kedalam kolam secara merata ke dalam kolam yang akan d gunakan untuk memelihara lele.jika kotoran sapi d proses langsung kedalam kolam,isi air sampai batas maksimal,kemudian tunggu samapai 3hari,setelah itu bibit ikan lele dapat d masukkan.
Cara
Membuat Pakan Lele Organik Dari Kotoran Sapi
Budidaya ikan lele organik mempunyai beberapa kelebihan dari
lele non organik. Terutama dari segi penghematan biaya pakan, rasa, dan
manfaatnya untuk kesehatan.
Budidaya ikan lele sudah ada dimana-mana karena memang banyak
sekali peminatnya, namun tidak sedikit yang gulung tikar sebab kian
melambungnya harga pakan lele. Harga pakan lele yang mahal tak sebanding dengan
hasil panen dan jerih payahnya.
Akan tetapi bagi peternak lele organik, mahalnya harga pakan
tidak jadi soal. Sebab pembudidaya lele organik tidak menggunakan pakan pelet
buatan pabrik, tapi membuat pakan buatan sendiri dari kotoran sapi.
Budidaya lele dengan pakan organik
dari kotoran sapi banyak sekali manfaatnya. Diantaranya adalah :
Kandang sapi menjadi lebih bersih.
Hemat biaya perawatan.
Air kolam tidak berbau busuk.
Tidak perlu mengganti air kolam.
Lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih.
Memberi pendapatan tersendiri bagi peternak sapi di sekitar.
Bobot ikan lele lebih berat dan harga jualnya
lebih tinggi.
Lebih aman untuk kesehatan.
Nilai gizinya lebih tinggi dan kolesterolnya lebih rendah.
Air bekas budidaya lele organik sangat baik untuk memupuk
tanaman.
Budidaya ikan lele organik lebih hemat biaya produksi.
Pasalnya penggunaan pakan organik dari kotoran sapi sangat menghemat biaya
pakan. Sebagai perbandingan, saat ini harga pelletbuatan pabrik
sudah di atas Rp.8.000 per kilo. Sedangkan harga pakan lele organik hanya
Rp.2.000 per liter.
Untuk menghasilkan 1 ton ikan lele siap konsumsi, pakan yang
dibutuhkan jika menggunakan pellet bisa mencapai 1 ton. Sedangkan jika
menggunakan pakan organik hanya membutuhkan 2.300 liter. Bobot ikan lele
organik juga lebih berat dari non organik. Satu kilo gram ikan lele non
organik, umumnya isinya berjumlah 8 sampai 9 ekor. Sedangkan lele organik
jumlah perkilo gramnya hanya 7 sampai 8 ekor.
Cara Membuat Pakan Lele Organik Dari Kotoran Sapi
Kumpulkan kotoran sapi yang telah di angin-anginkan selama
kurang lebih 1 minggu
Dalam keadaan kering kotoran sapi tersebut di masukkan ke
dalam kolam / bakpenampungan
Campurkan larutan fermentor/Probiotik EM4 dan tetes tebu/gula
dengan perbandingan 1 liter fermentor 2 liter tetes tebu/gula dan 10 liter air
sampai merata.
Dalam waktu 7-10 hari akan tumbuh plankton-plakton yang akan
menjadi pakan utama lele.
Cara pemberian pakan untuk lele cukup diambil beberapa ember
dari kolam yang berisi plankton tadi kemudian di masukkan kedalam kolam lele
dan dalam waktu kurang lebih 3- 4 bulan lele bisa di panen.
No comments:
Post a Comment