Pages

Saturday, 12 April 2014

cara membuat kompos

MEMBUAT KOMPOS KOTORAN SAPI SAMBIL BUDIDAYA CACING TANAH
Cara mengolahnya juga sederhana :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL7e1Uzde7vPq27OGE_kT2AMGVHZEshg-hk1SZsaVGeTy2509bgKc9b3-5dRHEwDWdjl8-NpM4YivFgFYWfI7bwl33JRbD9bl3_gYwSzV9Ez_khWG8qS9TBcAFMbiuLp61rd0aqaCaKVg/s200/image002.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXvV6p32DPWpH4joYnXGKyv4g_zKAMPfGIPy-hLQX4V5it_8T9qz5k01bQf3075LLdt24vD2LXzJ396W97zUgprQ5HCuQENDMor-PEGkRuHA4uIQ_EAb5J8utgZKVDC4opMvPJ8VVBICQ/s200/image004.jpg
Kotoran Sapi sebagai bahan utama. Kotoran sapi bisa kotoran yang baru maupun yang sudah dingin. Yang masih baru biasanya masih lembek dan yang sudah dingin biasanya sudah mulai berkurang kadar airnya.
Bisa juga digunakan kotoran kambing, kelinci, ayam, limbah sayuran, sampah organiclainnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM7A3hiwj8SOTnlXP5BOYX1PRYwDYkR3rHMkntSGkxpFPxyct92TdvWQvrqQ0c7MAFPGtZSgyIwlx8XUDg2HDWWAtJd6stJvHhBUcp7qc2fZddIO4K36F4Cldt2ftWixWZ9NwQEiuczkw/s200/image006.jpg
Siapkan wadah untuk memproses kotoran sapi menjadi kompos. Saya gunakan kotak bekas telur yang ada di rumah. Kotak dialasi dengan karung plastic bekas terigu. Alas ini untuk menahan kotoran jangan menetes kelantai. Bisa juga menggunakan kardus bekas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4LqxVtZUkYmuYBWcWDHBG0PQe6z1dBA-__dSf6bYQt9F940nXyJAE1Fd9yo6DHjYLOoB8MTL60myZe5-99MRh0llfJ10ZVRjDJpqYxN4G8s6dsHskR_MvYQ_sVfSfbbDWb-cHfXc1j2g/s200/image008.jpg
Masukkan kotoran sapi ke dalam kotak. Ratakan dengan cethok supaya tidak ada gumpalan dan rongga kotoran. Apalagi kotoran sapi yang digunakan sudah dingin, kotoran ternak qurban kemarin. Kotorannya mulai menggumpal dan mengeras. Sehingga perlu dihancurkan dan diratakan dalam kotak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWtBJQgVIGCer0JzKC67U8rhX5vE3mrLv1OuEwebnVBSp4TaNm_VPx1YhCSaAOHMlp_H0MYR72IwWgfmy8QtHiw4e3ETRzsHbcZtINhuo1u08LCtl87JpYWStccZUyCXfdQwPOB0-etA0/s200/image010.jpg
Siapkan air secukupnya. Air ini gunanya untuk menjaga kelembaban kotoran sehingga cacing betah hidup di dalamnya. Cacing senangnya berada di lingkungan yang gelap dan lembab.
Apalagi kotoran yang digunakan di sini sudah mulai berkurang kadar airnya, sehingga perlu ditambahkan air. Banyaknya by feeling saja, yang penting jangan terlalu banyak, cukup basah saja.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNEC0EBT8929XTXqc1NxPlOlK1ZBd02_KpPylOf1WASGpLRmcclH7t4eFgMnfzFfCYBolNEwzTeFyj4s2c-ZXD_nvji2HAdGbUds4sLOr4TN_6kTyrWaVHD7xwSp01IZB9IEgNlAd_Qpg/s200/image012.jpg
Cara membasahi kotoran adalah dengan dikepretin pakai tangan saja, jangan diguyur. Lalu diratakan lagi dengan cethok, supaya kotorannya lebih gembur dan mengandung air secara merata sampai bawah. Mungkin sebaiknya supaya lebih merata airnya bisa dicampur dulu dengan kotoran pada timba plastic, lalu diaduk dengan kelembaban tertentu. Butuh tenaga ekstra untuk kotoran yang sudah dingin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_sPXxGWnHsjOYkAR5nqjFFxDJMuhk2eBgFj2ba0cng1P02mCe0QPImg5QqC-gbz7mI1ncwnXzp0okpuigve8se0W_sl6un9ETB3WkeOK-x7SqIJ77nCeMGNCX4jYjsK5byqCyOcXE55Y/s200/image014.jpg
Jika sudah cukup basah dan merata sudahi penambahan airnya. Artinya kotoran sudah siap untuk ditabur cacing.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxidJzlXzK7tb4nSMfQrbKQSrM_ZcHIj4FsEmmX3B53Dr7UiIOq7Ko4BLFbuQea5WKhlp7mOmwmoIGT1VYKlpgl7rNhCDeHMf9xWUC0HNaZNIJWTTW4ObBfW1q7GIV1Kc9rcnOYKmSuMY/s200/image016.jpg
Siapkan cacing yang akan ditebar. Saya beli hanya 1 kg cacing, yang dalam hal ini sudah dicampur dengan kascing supaya cacingnya tidak lari dari wadahnya. Prosedur bakunya demikian dari penjualnya.
Dengan cacing 1 kg ini, dengan aturan mainsetiap 24 jam cacing ini memproses/makan sebanyak beratnya (dalam hal ini 1kg) maka kotoran yang diprakirakan beratnya 15 kg akan jadi kompos selama 15 hari lagi, sejak hari ini (23 Desember 2010)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwoAZ4fDzlP2LxkeWvNNOrgrY8AGQyrca1ookQ7UH9YWr5rK2miK-8evXrG_TtP25NE6BepkiaWzxDeanSF05ZBWJMX_RKb3NwQh4jFhPA8TD5KbktMUk6RkaFFHpn4BW6cGF3wwE_dFY/s200/image018.jpg
Beginilah gambaran populasi dari cacing tanah berwarna merah ini, biasa disebut dengan red worm atau Lumbricus Rebellus, yang natural habitatnya di tanah dan biasanya digunakan untuk mengolah kotoran hewan menjadi kompos.
Kondisi seperti ini terjadi setelah lapisan teratas kascing disisihkan. Biasanya bagian atasnya tertutup kascing dan cacing bersembunyi di bawahnya, seolah-olah tidak bercacing.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXNcXN95hGDPrFIWS400SelXTKjRqCdLGqfBozxRFpDF4-rruIxorelyp73mjW4HVA4VileK83Xpgny_SoZ8nqxQ156cPw_J8gVJOBXRGhFabOQn7INu7DSRn1tmd555HRBwnV9cm1PX8/s200/image020.jpg
Cacing dan kascing bawaan yang sudah ditebarkan di atas kotoran hewan. Dalam waktu yang tidak lama cacing-cacing ini langsung masuk ke dalam kotoran untuk memulai kehidupannya di tempat yang baru. Semoga Allah memberkahi pekerjaan ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQYTS_NUNLIH9MH88NyYOyhkkErLLzfvD2fkKg1SvNl7af3sIqxFX2tigY8TZDrzp2BlwKhlhZeGX5sTcnmx9i_zJuiY_R1Yp0mTIT5v0FnOJ-82yAROTiT2kQot78-yxVpEbcj_Br9n8/s200/image022.jpg
Supaya tidak terlalu terang, karena lokasi mesin produksi vermikompos ini terlalu terang, meski tidak kena sinar matahari lansung, maka ditutupi dengan kardus bekas. Supaya cacingnya semakin produktif dan senang di kandang barunya.
Demikianlah cara mengolah kotoran sapi dan sebangsanya, tetapi disini saya gunakan bahan yang ada, kotoran sapi, gratisan, dengan memanfaatkan cacing tanah jenis redworm atau nama latinnya Lumbricus Rebellus.


Cacing tanah termasuk pakan alami bagi belut yang mudah dan cepat dibudidayakan. Di alam, hewan yang memiliki nama latin Lumbricus rubellus ini hidup di tanah berhumus. biasanya di tempat pembuangan sampah yang lembap. Hewan ini Hidup di dalam tanah atau di bawah tumpukan sampah.

Sebenarnya cacing tanah bisa dikembangkan dengan cara sebagai berikut :

1. Siapkan tempat berupa kotak kayu atau terpal berukuran 0,5 x 0,5 meter yang di bagian pinggirnya diberi penyangga bambu.

2. Siapkan media pemeliharaan cacing tanah, yakni kotoran sapi secukupnya, sisa sayuran yang telah membusuk, tanah, dan serbuk gergaji. Hindari memasukkan bahan-bahan seperti kulit jeruk atau bawang merah ke dalam media pembesaran cacing. Kotoran sapi yang baik untuk digunakan pada budi daya cacing tanah adalah kotoran yang masih berada dalam perutsapi. Kotoran ini bisa didapatkan di tempat pemotongan hewan.

3. Campur semua bahan menjadi satu, lalu masukkan ke dalam wadah pemeliharaan cacing.

4. Masukkan bibit cacing, banyaknya sekitar 1 ons (100 gram). Dalam waktu sekitar 1-2 minggu cacing sudah berkembang biak dalam jumlah banyak. Agar tidak menumpuk, cacing yang akan diberikan sebagai pakan sebaiknya dipisahkan.


Pedoman Teknis Dalam Budidaya Cacing Tanah
1. Persiapan Sarana dan Peralatan
Kandang bisa dibuat dari bahan-bahan murah dan mudah didapat seperti papan bekas,bambu, ijuk, rumbia dan genteng tanah liat. Untuk kandang permanen peternakan skala besar contohnya berukuran 1.5 x 18 m dan tinggi 0.45 m. Didalamnya dibuah wadah-wadah tempat pemeliharaan seperti rak-rak bertingkat, dan kandang boleh terbuka tanpa dinding
Model-model sistem budidaya yang bisa diterapkan antara lain: kotak bertumpuk, rak berbaki, pancing berjajar dan pancing bertingkat.

2. Pembibitan
Persiapan untuk budidaya cacing tanah adalah:
Meramu media tumbuh
Menyediakan bibit unggul
mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung

Pemilihan Bibit:
a. Pemilihan Bibit Calon Induk
Untuk sekala komersial sebaiknya menggunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan jumlah yang besar, tapi untuk skala kecil bisa mencari bibit cacing tanah dari alam, misalnya dari lingkungan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan.
b. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Dalam pola pemeliharaan terbagi menjadi beberapa cara:
Cacing tanah dipelihara dalam jumlah banyak sesuai dengan tempat yang ada, dengan pemilihan Cacing tanah yang muda atau dewasa. Jika wadah berukuran panjang 2.5 m, lebar kurang lebih 1 m, dan tinggi sekitar 0.3 m, maka dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
Pemeliharaan dimulai dari jumlah kecil, dan jika jumlahnya bertambah, sebagian dipindahkan ke wadah lain.
Pemeliharaan dengan mengkombinasi cara a dan b.
Pemeliharaan khusus kokon sampai menjadi anak, setelah dewasa pindahkan ke tempat lain.
Pemeliharaan khusus cacing dewasa untuk bibit.
3. Sistem Perkembangbiakan
Jika media pemeliharaan sudah siap dan bibit cacing tanah sudah tersedia, maka penanaman siap dilakukan. Bibit cacing tanah jangan langsung sekaligus dimasukkan ke dalam media, melainkan sedikit-sedikit. Beberapa bibit coba disimpan di atas media, jika bibit masuk ke dalam media hal itu menunjukkan bahwa cacing betah di media tersebut. Tambahkan lagi dan cek tiap 3 jam sekali apakah masih ada cacing yang berkeliaran ke luar, kalau cacing malah meninggalkan media atau wadah berarti media yang digunakan harus diganti. Cara mengganti media yaitu dengan cara disiram air, kemudian diperas atau dibuang airnya sampai airnya berwarna bening.
Untuk mengetahui apakah cacing tanah yang ditanam betah terhadap media yang digunakan, Anda bisa memastikannya setelah 12 jam.

4. Reproduksi Atau Sistem Perkawinan
Cacing tanah merupakan golongan hewan hermaprodit yang memiliki alat kelamin ganda jantan dan betina dalam satu tubuh. Tapi untuk pembuahan tidak bisa dilakukan sendiri. Sepasang cacing tanah akan menghasilkan satu kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api yang berisi telur-telur. Setiap kokon berisi 2-20 ekor, dan rata-rata 4 ekor.
Kokon diletakkan di tempat yang lembab, dan dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. 100 ekor cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun.
Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan dengan ditandai adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan, setelah 7-10 hari perkawinan cacing dewasa akan menghasilkan 1 kokon.

5. Pemeliharaan
1. Pemberian Pakan
Dalam satu hari satu malam Cacing tanah diberi pakan sekali sesuai berat cacing tanah yang ditanam. Apabila ditanam 1 Kg Cacing tanah, maka pakan diberikan harus 1 Kg.
Pakan cacing tanah secara umum berupa kotoran hewan. Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan Cacing tanah adalah sebagai berikut:
Pakan diberikan harus berupa bubuk atau bubur.
Taburkan pakan rata di atas media, tapi tidak menutupi semua permukaan media, kira-kira sekitar 2/3 dari wadah tidak ditaburi pakan.
Tutup pakan dengan karung, plastik atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
Apabila masih tersisa pakan sebelumnya pemberian pakan berikutnya harus diaduk dengan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
Perbandingan bubur pakan dengan air diberikan 1:1.
2. Penggantian Media
Media yang sudah jadi tanah atau kascing yang sudah dipenuhi banyak telur (kokon) harus segera diganti. Agar cacing cepat berkembang, maka antara telur, anak dan induk harus dipisahkan pada media berbeda. Penggantian media rata-rata dilakukan dalam waktu 2 Minggu sekali.

3. Proses Kelahiran
Media untuk sarang terbuat dari: kotoran hewan, batang pisang, dedaunan atau buah-buahan, limbah pasar, limbah rumah tangga, kertas, Koran, kardus, kayu lapuk atau bubur kayu.
Semua bahan dipotong sepanjang + 2.5 cm. semua bahan diaduk dan ditambah air kecuali kotoran ternak, kemudian diaduk lagi. Selanjutnya bahan campuran dan kotaran ternak dicampurkan menjadi satu dengan perbandingan 70:30 dengan ditambah air secukupnya agar tetap basah.

E. Hama Dan Penyakit
Pengendalian terhadap hama perlu dilakukan, karena hal itu akan menentukan keberhasilan beternak Cacing tanah. Hama yang merupakan musuh cacing tanah antara lain: ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat, tikus, katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi. Musuh lain yang tidak kalah mengganggu yaitu semut merah yang memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat pada pakan, kedua zat tersebut sangat diperlukan untuk penggemukan Cacing tanah. Untuk mencegah serangan semut merah dengan cara wadah pemeliharaan dirambang oleh air.

F. Panen
Dua hal yang bisa diharapkan dari panen Cacing tanah, yaitu;
Biomas atau cacing tanah itu sendiri
Kascing atau bekas cacing
Dalam tekniknya panen bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan mengunakan alat penerangan lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah akan berkumpul di bagian atas media karena sangat sensitif dengan cahaya.  Anda tinggal memisahkan antara cacing dan media. Cara kedua dengan membalikan sarang, cacing biasanya berkumpul maka mudah memisahkan antara Cacing tanah dengan media.
Jika terdapat kokon atau kumpulan terlur pada saat panen, maka kembalikan sarang pada wadah semula dan diberi pakan selama 30 hari. Telur akan menetas dan cacing tanah bisa dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya siap di panen.


Home » budidaya » cacing tanah » cara budidaya cacing tanah supaya berhasil
POSTED BY MINANG KABAU ON 6 KOMENTAR
Matagen farm | cara budidaya cacing tanah supaya berhasil haruslah mengikuti aturan alam supaya cacing tanah cepat berkembang dan mampu beradaptasi dengan media yang akan diberikan kepada cacing yang akan dibudidayakan, maksud dari mengikuti aturan alam yaitu memberikan tempat hidup bagi cacing sesuai dengan keadaan dan kondisi cacing tersebut hidup di alam, inilahrahasia berhasil dalam budidaya cacing tanah. seperti campuran medianya haruslah sama atau mendekati sama dengan keadaan dimana cacing berkembang biak sebelumnya. Beternak cacing sangatlah 
gambar contoh cara budidaya cacing tanah - matagen farm
mudah dan bisa dijadikan pekerjaan sampingan bagi pegawai yang sibuk dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk membuka usaha baru seperti usaha budidaya cacing tanah ini, waktu yang diperlukan hanya berkisar 10-15 menit perharinya. masih terlalu lama??? keepmatagen..


Media yang digunakan untuk budidaya cacing tanah inipun hanya memanfaatkan barang barang bekas yang ada, atau barang barang yang tidak dipakai lagi aliasbekas.sehingga anda tidak perlu mengeluarkan modal untuk media dari usaha budidaya cacing ini.


adapun media yang bisa dipakai untuk budidaya cacing tanah ini antara lain:
ember pecah bekas ( jahit/ ikat aja )
kotak kayu bekas ( lampisi bagian dalamnya dengan karung/ plastik bekas )
tong bekas
bambu bekas penyangga
jikalau diantara salah satu barang barang diatas anda tidak memilikinya juga, cari saja barang barang bekas anda yang sekiranya mampu dibentuk at au menampung tanah/ campuran dari media untuk budidaya cacing yang syarat utamanya hanyalah barang tersebut tidak menyimpan panas dan tidak lengket/ berminyak.

campuran dari media untuk budidaya cacing ini adalah sebagai berikut:
1 ember cacahan pisang ( batang pisang dipotong kecil kecil -+ 10 Cm )
1 ember pupuk kandang ( bisa dari sapi, ayam, kuda, dll )
2 ember tanah humus ( diusahakan yang sudah berwarna gelap/ hitam dan gembur )
1/2 ember daun kering 
cara menyiapkan media yaitu dengan mengaduk semua bahan tersebut diatas menjadi satu lalu masukkan kedalam media yang sudah disiapkan tadi. isi media dengan indukan cacing dengan sistem tebar diatas media secara perlahan supaya cacing tidak stres.

adapun modal dari usaha budidaya cacing ini adalah 0 rupiah ( dengan catatan anda haruslah kreatif dan mau sedikit bekerja keras ).

Terus darimana datangnya bibit dari cacing tanah tersebut?
anda harus mencarinya disekitar rumah atau pekarangan anda
Apakah dalam budidaya cacing tanah tidak dikasih pakan/ makanan ?
ya dikasih makan dong, makannya cacing itu dari bahan bahan sisa seperti sisa sisa kulit buah yang anda makan sehari hari ataupun sisa sisa sayuran dapur dari istri anda dirumah. 
 Wow... ada gak makanan yang tidak disuka oleh cacing tanah?
cacing tidak suka dikasih minyak, gula, garam, air jeruk dan satu lagi LADO alias cabe
 Kalau dibiarkan saja cacing bisa hidup apa tidak?
tergantung kondisi media anda, kalau didalam media tersebut tidak ada lagi tersedia pakan/ makanan yang bisa dikonsumsi oleh cacing maka lama kelamaan cacing juga bisa kelaparan bos, bisa bisa kabur tuh cacing keluar dari media budidaya anda.
Ada gak tips supaya media cacing tidak mati kalau di budidayakan?
banyak sekali, diantaranya usahakan media  mengandung stokmakanan yang banyak, usahakan jangan sampai media tergenang oleh air dikarenakan yang dibudidayakan ini bukanlah cacing air bos.hahaha.. selebihnya cari saja referensi di internet bos, soalnya banyak cara dan makanan yang bisa diganti untuk media dan pakan dari cacing tanah ini. dilihat dari situasi disekitar saja. intinya cuma kreatifitas saja bos..
 kok dari tadi saya dipanggil bos terus karena beternak cacing tanah?
kalau anda mau dan serius dalam menjalani usaha budidaya yang tidak membutuhkan modal ini maka anda langsung menjabat sebagai bos dalam usaha kecil anda ini.hahaha.. ( bisa bisa admin aja )
jadi kerjaannya santai ya?
ya iyalah.. namanya juga usaha budidaya tanpa modal, tidak ada kata rugi dalam budidaya cacing tanah, kembali lagi kepasal satu " peternak cacing haruslah kreatif dan cerdas "   
masih boleh nanya?
boleh dong, ilmu itu kan emang untuk dibagi biar ada berkah nya
Tapi bingung mau tanya apalagi..
kalau bingung langsung saja praktekan budidaya cacing tanah yang bisa dimulai disamping rumah atau lahan yang kosong disekitar anda.
kapan?  
 ya sekarang lah..  

matagen farm
matagen
Nanti kalau masih ada yang ragu boleh tanya lagi ga?
boleh, isi aja komentar dibawah postingan ini untuk tanya tanya tentang cara budidaya cacing tanah supaya berhasil
ok, terimakasih ya matagenfarm.blogspot.com
  

Semoga artikel 
cara budidaya cacing tanah supaya berhasil bermanfaat bagi Anda.

Pemeliharaan dan Pemberian Pakan Cacing Tanah
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yang ditanam. Apabila yang ditanam 1 Kg, maka pakan yang harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yang hanya dipakai sebagai media.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pada cacing tanah, antara lain :
- pakan yang diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dengan cara diblender.
- bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan.
- pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
- pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
- bubur pakan yang akan diberikan pada cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1.

Media yang sudah menjadi tanah/kascing atau yang telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak dan induk dipisahkan dan ditumbuhkan pada media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.

Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran dan kotaran ternak dijadikan satu dengan persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.


TEKNOLOGI BUDIDAYA LELE ORGANIS (45 hari panen)
1 Agustus 2013 pukul 11:53


DESKRIPSI
Lele merupakan ikan yang banyak beraktifitas pada malam hari, sedangkan di siang hari lele lebih banyak berdiam diri.
Ikan lele tergolong omnivore yang makan semua makanan yang di temuinya. Namun lele akan terbiasa makan makanan yang diberikan setiap hari.
Ukuran ikan lele sangat bervariatif, lele konsumsi memiliki tubuh yang tidak begitu besar,yang biasa di butuhkan di pasar dari ukuran besar antara isi 5 s/d 8 ekor /kg.Ukuran sedang lele berisi 9 s/d 10 ekor/kg. dan yang kecil 11 s/d 12 ekor/kg.


BUDI DAYA LELE ORGANIK
Budidaya lele organis merupakan salah satu cara budi daya lele yang menitikberatkan padamikroorganisme kompleks di kolam. Mikroorganisme kompleks ini merupakan bahan pengurai organik sekaligus sebagai agen antagonis yang berfungsi sebagai pengendali penyakit tular air dan dapat digunakan sebagai bahan penghilang bau kurang sedap limbah budidaya Lele.

Budi dayalele organic dapat dijalankan melalui proses pengkondisian kolam pra penebaran benih. Adapun pengkondisian ini dapat dilakukan dengan cara:
I. PERSIAPANKOLAM
Pembutan Kompos
Pembuatan Kompos dilakukan dengan bahan-bahan organic sebagai berikut:
1. Kotoran ternak
2. Bekatul
3. Arangsekam
4. Dolomit/Kapur pertanian
5. Tetes Tebu
6. DJENIUS 21
7. Air secukupnya
Cara pembuatan Kompos dalam perbandingan takaran 1 ton adalah sebagai berikut:
Kotoran sapi sebanyak 1 ton dicampur dengan bahan lain, yakni Bekatul1 Kw, Arang Sekam 1 Kw, Dolomit ½ Kw. Keempat bahan tersebut diaduk terlebih dahulu sampai merata dan campur. Selanjutnya, Air dalam kadar secukupnya dicampur dengan tetes tebu 1 liter danDJENIUS 21 (Dosis sesuai aturan dalam kemasan). Dari campuran air tersebut kemudian disiramkan ke bahan kotoran sapi yang telah dicampur dengan Bekatul, Arang sekam dan dolomite, kemudian diaduk rata.Setelah tercampur semua, idealnya kadar air (KA) antara 30-40%.
*Ket:Banyak air yang digunakan tergantung pada kondisi kotoran sapi. Jika kotoran sapi masih dalam kondisi basah, air yang digunakan tidak terlalu banyak.Sebaliknya, jika kondisi kotoran sapi kering, maka air yang digunakan sedikit banyak.
Setelah dicampur, kompos kemudian ditumpuk dengan ketebalan 40-50 cm. penumpukan ini berfungsi untuk proses fermentasi.Idealnya setelah ditumpuk, kompos didiamkan selama 15 hari tanpa ditutup terpalatau plastic agar sirkulasi udara pada waktu proses berjalan lancar. Hal lainyang tak kalah penting adalah pada waktu proses fermentasi ini, kompos tidak boleh terkena cahaya matahari langsung dan air hujan. Setiap 5 hari dalam15 hari fermentasi, kompos diaduk (dibolak-balik) secukupnya kemudian ditumpuk seperti kondisi semula tanpa campuran apapun.

Pengkondisian Kolam
Pengkondisian kolam adalah salah satu proses yang cukup penting dalam budidaya lele organic. Fungsi pengkondisian kolam adalah untuk merangsang tumbuhnya ekosistem kolam yang melibatkan mikroorganisme dan bakteri yangberfungsi sebagai penyedia plankton, baik itu phytoplankton (protein hewani)maupun zoo plankton (protein nabati).
Pengkondisian kolam dilakukan dengan cara menebar kompos yang sudah diproses selama 15 hari di atas ke dalam kolam yang belum terisi air. Idealnya ketebalan kompos di dasar kolam adalah 5-15 cm. Setelah ditebar kompos kemudian diisi air setinggi 25-30 cm. Setelah diisi air di pagi/siang hari, sore harinya dimasukkan DJENIUS 21 (Dosis sesuai aturan dalam kemasan) ke dalam kolam. Kemudian kolam didiamkan selama 15hari. Dalam proses pengkondisian kolam 15 hari inilah ekosistem kolam yang melibatkan mikroba akan terbentuk dan membentuk siklus kehidupan dalam kolam.Setelah 15 hari biasanya kolam berwarna hitam kebiru-biruan dan terdapat banyaklarva serta kehidupan kecil lainnya (uget-uget).
*Notes: Untuk menjaga agar proses pengkondisian berjalan optimal,pastikan kolam tidak tercampur dengan Bahan Kimia apapun dan jangan jadikan kolam sebagai tempat pembuangan limbah air hujan dari atap genteng maupun limbah lainnya!!!!
Penebaran Benih
Setelah 15 hari dikondisikan, kolam siap diisi benih lele. Idealnya benih lele harus memperhatikan 3 hal, yakni Seumur, Seinduk, dan Seukuran. Untukkolam pembesaran ini, gunakan benih yang telah berukuran 12 jaring sortir atau benih yang panjangnya antara 5cm, 6 cm, 7 cm dan 8 cm (Pilih sesuai keinginan anda). Benih lele hendaknya diperlakukan secara hati-hati dan dimasukkan kekolam secara perlahan. Setelah itu sore hari diberi makanan tambahan berupa sentrat/peletyang telah di fermentasi denganHORMONE DJENIUS 21 (Dosis sesuai aturan dalam kemasan).








II. BUDI DAYA PEMBESARAN DAN PERAWATAN
Budidaya Pembesaran lele organic terdiri dari:
1. TeknikPakan
Dalam budi daya lele organik, pakan adalah salah satu aspek pentingyang harus diperhatikan. Makanan pokok lele pada dasarnya adalah plankton yang hidup di kolam. Tetapi Lele juga membutuhkan nutrisi tambahan berupa proteindengan kadar yang cukup tinggi, untuk itu digunakan sentrat/pelet yang mengandung unsur yang dibutuhakan lele untuk mempercepat pembesaran. Hal yang tak kalah penting adalah proses fermentasi sentrat. Fermentasi sentratberfungsi untuk:
a. membantu proses penguraian bahan organic(sentrat/pelet) untuk meningkatkan nilai protein maupun karbohidratnya,
b. membantu bahan penguraian bahan organic kolam(mikroba kolam dan kotoran lele) sehingga menjadi bahan makan organik dalam bentuk planknton yang menjadi makanan tambahan alami lele,
c. memperbaiki proses pencernaan ikan melalui mikroorganisme hidup yang terkandung dalam HORMONE DJENIUS 21.

Adapunteknik Fermentasi pakan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pertama-tama campurkan 1 liter air dengan 1 tutup botol (10 ml) Hormone DJENIUS 21 dan 1 tutup botol (10 ml) Tetes tebu. Aduk ketiganya hingga campur merata. Air yang telah dicampur HORMONE DJENIUS 21 dan Tetes Tebu berwarna cokklat kekuning-kuningan. Air ini kemudian disebut Air Campuran HORMONE DJENIUS 21. Setelah dicampur, masukkan campuran tersebut dalam botol atau tempat tertentu dan kemudian siap dicampur dengan pakan.
Setelah air campuran siap, siramkan air campuran HORMONE DJENIUS 21 ke sentrat yang akan diberikan ke kolam. Takarannya, dalam 1 Kg sentrat siramkan air campuran HORMONE DJENIUS 21 sebanyak seperempat (1/4) liter. Setelah disiramkan ke sentrat/pelet, kemudian aduk sentrat/pelet hingga rata agar air campuran HORMONE DJENIUS 21 diserap merata oleh sentrat/pelet. Usahakan sentrat/pelet yang telah diaduk dengan air campuran tersebut kondisinya telah gembur dan tidak keras (Jika kurang gembur tambahkan kembali air campuranHORMONE DJENIUS 21). Setelah sentrat/pelet dicampur dengan Air CampuranHORMONE DJENIUS 21, diamkan sentrat/pelet tersebut selama 12 jam ditempat yang tidak terkena sinar matahari dan tidak tercampur dengan bahan kimia apapun, termasuk air hujan. Setelah 12 jam dibiarkan/difermentasikan, pakan siap diberikan ke kolam.
Notes:Pakan yang diaduk pagi hari idealnya diberikan pada malam hari, begitu jugapakan yang diaduk pada malam hari diberikan di pagi harinya.

2. TeknikPemberian Pakan
Dalam budi daya lele organic, pakan diberikan dua kali dalam sehari,yakni pagi antara jam 06.00-08.00 WIB dan malam hari antara jam 18.00-20.00WIB. Tujuan pemberian pakan dengan durasi 12 jam adalah:
sistem pencernaan lele membutuhkan 12 jam untuk menghabiskan makanan yang telah dimakan sebelumnya, sehingga sirkulasi pencernaan baru akan normal kembali setelah 12 jam. Inilah yang menjadikan alasan mengapa durasi memberi pakan lele yang baik adalah selama 12 jam.
Durasi pemberian pakan selama 12 jam sekali ini membantu untuk mengidentifikasi kondisi dan kesehatan lele. Harap dicatat bahwa kondisi lele yang sehat ditandai dengan nafsu makan lele yang terus b ertambah. Misal, jika hari ini lele dalam kolam menghabiskan makan 1 Kg, maka dipastikan esok hari lele akan menghabiskan 1 ¼ Kg sentrat fermentasi. Jika dalam 12 jam lele mengalami penurunan kuantitas makan, maka dipastikan lele tersebut bermasalah. Masalah bisa berupa penyakit ataupun berupa kondisi air yang PHnya telah menurun.
3. Pengelolaanair kolam
Kondisi air kolam sangat menentukan kesuksesan dan keberhasilan budi daya lele organic yang mengoptimalkan masa panen selama 45 hari setelah tebar dengan ukuran benih yang telah disebut diatas. Kolam yang ideal dalam budi daya lele organic dengan populasi lele yang padat (per meternya diisi 250-300 ekor) pada tahap awal penebaran benih adalah setinggi 30 cm. Setelah 10 hari pasca tebar penih, ketinggian air dinaikkan menjadi 40 cm. 10 kemudian, ketinggian air dinaikkan lagi menjadi 45 cm. 10hari kemudian dinaikkan menjadi 50 cm hingga menjelang panen.
Tujuandinaikkannya ketinggian air ini adalah:
a. menambah ruang gerak bagi lele yang ukurannya terus bertambah.
b. menyeimbangkan kehidupan mikroorganisme dan bakteri (mikroba) dalam kolam.
c. Menjaga PH air agar tidak rusak oleh kotoran lele yang terus bertambah (semakin lele besar, maka semakin banyak kotoran yang dikeluarkan).

Selain proses penambahan, proses yang tak kalah penting adalah proses pengenceran kolam. Yang dimaksud proses pengenceran adalah mengkondisikan air kolam yang telah pekat dengan kotoran dan akibatproses fermentasi (penguraian) sehingga PH air mengalami penurunan. Kolam yang pekat biasanya terjadi ketika lele bertambah besar dan jumlah kotoran yang dikeluarkan semakin banyak (antara umur 1 bulan pasca tebar benih sampaipanen). Kolam yang telah pekat memiliki ciri:
a. berwarna merah akibat zoo plankton yang jumlahnya minim akibat volume konsumsi lele yangcukup besar (karena lele bertambah besar dan jumlah pakan yang dibutuhkan maikn banyakl) dan kotoran lele yang jumlahnya besar.
b. Kolam mulai berbau sedikit menyengat.
c. Nafsu makan lele sedikit menurun.
Untuk menjaga stabilitas kolam yang mulai pekat tersebut, maka harus dilakukan proses pengenceran kolam. Pengenceran ini dilakukan dengan cara:
1. Memasukka nair steril (air sumur yang tidak tercampur limbah) ke dalam kolam dengan pembuangan air kolam yang mengalir, sehingga terjadi sirkulasi air yakni ketika air yang baru dari sumur tiba, air lama sebagian keluar. Pengenceran ini bisa dilakukan kapanpun, baik siang atau malam hari. Yang pasti, ketika kondisi air mulai bau, keruh, dan nafsu makan lele berkurang, maka saat itulah proses pengenceran ini dibutuhkan.
2. setelah pengenceran dilakukan, pada malam harinya berikan DJENIUS 21dengan takaran per meter perseginya 2-5 ml (setengah tutup botol DJENIUS 21). Misalnya, jika kolam berukuran 6x4, maka luasan perseginya adalah24 m2. Sehingga DJENIUS 21 yang dibutukan adalah antara 6-12 tutup botol.

III. PROSESPEMANENAN
Meskipun pemanenan adalah hal sepele, tetapi dalam budi daya lele organic, pemanenan harus dilakukan dengan teknik khusus. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi lele ketika dipanen. Perlu dicatat bahwa lele yang siap panen pada dasarnya lele yang masih sangat muda, tetapi berukuran besar. Hal ini berbeda dengan teknik budi daya lele konvensional pada umumnya (yang membutuhkan waktu 3bulan) dimana lele yang dipanen berusia tua. Dalam panen usia muda ini, lele harus diperlakukan dengan hati-hati. Jika kurang hati-hati dalam teknin pemanenan ini, maka lele muda tersebut akan pucat dan mati ketika berada dipasar. Oleh karena itu, lele harus diperlakukan dengan teknik panen budidaya lele organik.
Cara memaneh lele organic adalah:
1. Ketika memanen, upayakan tidak mengurangi air kolam. Sehingga pemanen cukup langsung masuk ke dalam kolam dan menggunakan jaring untuk menangkap ikan.]
2. Ketikaikan terangkat oleh jaring, pindahkan ikan ke dalam wadah atau drum, atau wadah tertentu yang telah dipersiapkan untuk penampungan sementara sebelum diangkut ke pasar. Wadah/drum/penampungan sementara tersebut harus diisi denganair yang komposisinya adalah 50% berasal dari air kolam yang dipanen dan 50%lainnya adalah air sumur. Tujuannya adalah agar ikan lele yang dipanen bisa beradaptasi dengan dengan air lain sebelum dipindahkan ke air yang disediakan tengkulak/pembeli.
3. Ketika sebagian besar lele yang dikolam telah terangkat, baru kemudian air kolam dikurangi untuk memudahkan menangkap sisa-sia ikan yang belum terangkat.

BUDIDAYA LELE ORGANIS
Budidayalele organik adalah budidaya lele dengan menggunakan siklus hidup habitat lelealami dengan menambahkan teknologi mikroorganisme yang bermanfaat dalam kolam serta menggunakan mikroba probiotik melalui pakan untuk meningkatkan nilai gizi pakanyang diberikan.

TUJUAN
1. Untuk menyediakan kebutuhan gizi keluarga yangsehat dan aman dari zat-zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
2. Menambah pendapatan keluarga karena dengan budidaya lele organis lebih mudah dilakukandan mempunyai nilai keuntungan yang cukup tinggi


KELEBIHAN BUDIDAYA LELE ORGANIS
1. Bisa dilaksanakan di sekitar pekarangan rumah ( tidak membutuhkan lahan yang luas).
2. Tidak membutuhkan sirkulasimaupun pergantian air setiap hari.
3. Menghemat pengeluaran pakan hingga 40% lebih jika dibandingkan dengan teknik budi daya konvensional.
4. Masa panen lebih cepat,yakni 45 hari dari benih ukuran ayak 10-12 atau ukuran 7-9 cm.
5. Rasa daging ikan lebih kesat dan gurih di banding dengan teknik konvensional, serta sehat untuk dikonsumsi.

KELEMAHAN BUDIDAYA LELE ORGANIK
1. Membutuhkan tempat terbuka yang 80 % terkena pancaran sinar matahari langsung.
2. Membutuhkan air sumur atau air mata air yang steril dari zat atau bahan Kimia apapun.
banyak peternak lele yang mengeluh karenatingginya harga pakan lele oleh karena itu kami akan memberikan beberapa cra untuk meminimalisir pakan lele yaitu dengan cara memberikan pakan organik.
Bedanya organik dan non organik terletak dari jenis pangannya dan penanganannya. Banyak peternak yang asal memberikan pakan lele. Untuk itu kami akan memberikan informasi bagaimana cara membuat pakan lele dari kotoran sapi.
1. Kumpulkan kotoran sapi ke dalam bak
2. Campurkan kotoran tersebut dengan enzim bakteri silanace. Enzim ini adalah sejenis obat untuk penguraian kotoran sapi dan bisa Anda dapatkan di toko pertanian terdekat
3. Diamkan selama lima hari. Jaga dari kotoran lainnya yang bisa merusak proses aerasi
4. Anda akan mendapatkan kotoran sapi dalam bentuk cair, bukan lagi padat
5. Siramkan kotoran sapi ini secara berkala sebagai pangan lele organik
PAKAN LELE ALTERNATIF LAIN LAGI
selain d atas maka disini saya akan mencoba untuk memberi pakan alternatif lain, yaitu dengan menggunakan pelet.
Untuk praktisnya silahkan membeli pelet dengan kualitas paling rendah dan harga paling murah kemudian tambahkan viterna dan poc, hasilnya buagus banget hampir nggak ada lele yang mati, ikan besar badan daripada kepala, sehat lincah, harganyapun terjangkau karena ini produk madein dalam negri alias ngayojakarto, hasilnya buagus banget hampir nggak ada lele yang mati, ikan besar badan daripada kepala, sehat lincah.
Atau Anda dapat mensiasasti dengan mengkombinasikan pakan pelet dengan ikan laut rucah.
Cara pemberian pakan pakai aplikasi prod Nasa.
POC Nasa, Viterna & Hormonik. semua campur jd 1 kemudian setiap pemberian pelet utk 4kg cukup campur 1 ttp viterna cmpr dgn air 1liter biarkan meresap krng lbh 5mnt baru di kasih.
Hasilnya ikan lebih sehat dan pertumbuhanya lbh cepat sehingga bisa lbh hemat pakan. Saya coba daging ikan lebih gurih tanpa kelihatan lemaknya pokonya lebih enak.
kalo ingin lebih praktis lagi cra ini mungkun bisa anda pilih:
Untuk bibit yang berukuran kecil(20 milimeter) pupuk kadang harus di oleh seperti ini dulu,,,
1.siapkan enzim bakteri silanace (probiotik) sebanyak 1liter,,campur dengan 2 liter molase dan campurkan 10 liter air sampai merata biarkan sampaib 2 jam agar bakteri mulai aktif
2,siapkan bak atau kolam lele untuk mnampung kotoran sapi atau langsung mnggunakan kolam untuk pemeliharaan,,
3,tebarkan kotoran sapi sampai merata,untuk 1000 bibit lele memerlikan 500kg kotoran sapi
4,isi air pada bak atau kolam dengan ketinggian 10cm d atas permukaan kotoran sapi tersebut,
5,masukkan cairan silanace yang sudah d buwat tadi k dalam bak,
6,biarkan selama 7hari sampai proses fermentasi sempurna
7.kemudian siramkan cairan tersebut kedalam kolam secara merata ke dalam kolam yang akan d  gunakan untuk memelihara lele.jika kotoran sapi d proses langsung kedalam kolam,isi air sampai batas maksimal,kemudian tunggu samapai 3hari,setelah itu bibit ikan lele dapat d masukkan.
Cara Membuat Pakan Lele Organik Dari Kotoran Sapi
Published on June 10, 2013, by budidayaikan - Posted in BeritaBudidaya Lele2
pakan ikan dari kotoran sapi

Budidaya ikan lele organik mempunyai beberapa kelebihan dari lele non organik. Terutama dari segi penghematan biaya pakan, rasa, dan manfaatnya untuk kesehatan.
Budidaya ikan lele sudah ada dimana-mana karena memang banyak sekali peminatnya, namun tidak sedikit yang gulung tikar sebab kian melambungnya harga pakan lele. Harga pakan lele yang mahal tak sebanding dengan hasil panen dan jerih payahnya.
Akan tetapi bagi peternak lele organik, mahalnya harga pakan tidak jadi soal. Sebab pembudidaya lele organik tidak menggunakan pakan pelet buatan pabrik, tapi membuat pakan buatan sendiri dari kotoran sapi.
Budidaya lele dengan pakan organik dari kotoran sapi banyak sekali manfaatnya. Diantaranya adalah :
Kandang sapi menjadi lebih bersih.
Hemat biaya perawatan.
Air kolam tidak berbau busuk.
Tidak perlu mengganti air kolam.
Lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih.
Memberi pendapatan tersendiri bagi peternak sapi di sekitar.
Bobot ikan lele lebih berat dan harga jualnya lebih tinggi.
Lebih aman untuk kesehatan.
Nilai gizinya lebih tinggi dan kolesterolnya lebih rendah.
Air bekas budidaya lele organik sangat baik untuk memupuk tanaman.
Budidaya ikan lele organik lebih hemat biaya produksi. Pasalnya penggunaan pakan organik dari kotoran sapi sangat menghemat biaya pakan. Sebagai perbandingan, saat ini harga pelletbuatan pabrik sudah di atas Rp.8.000 per kilo. Sedangkan harga pakan lele organik hanya Rp.2.000 per liter.
Untuk menghasilkan 1 ton ikan lele siap konsumsi, pakan yang dibutuhkan jika menggunakan pellet bisa mencapai 1 ton. Sedangkan jika menggunakan pakan organik hanya membutuhkan 2.300 liter. Bobot ikan lele organik juga lebih berat dari non organik. Satu kilo gram ikan lele non organik, umumnya isinya berjumlah 8 sampai 9 ekor. Sedangkan lele organik jumlah perkilo gramnya hanya 7 sampai 8 ekor.
Cara Membuat Pakan Lele Organik Dari Kotoran Sapi
Kumpulkan kotoran sapi yang telah di angin-anginkan selama kurang lebih 1 minggu
Dalam keadaan kering kotoran sapi tersebut di masukkan ke dalam kolam / bakpenampungan
Campurkan larutan fermentor/Probiotik EM4 dan tetes tebu/gula dengan perbandingan 1 liter fermentor 2 liter tetes tebu/gula dan 10 liter air sampai merata.
Dalam waktu 7-10 hari akan tumbuh plankton-plakton yang akan menjadi pakan utama lele.
Cara pemberian pakan untuk lele cukup diambil beberapa ember dari kolam yang berisi plankton tadi kemudian di masukkan kedalam kolam lele dan dalam waktu kurang lebih 3- 4 bulan lele bisa di panen.


No comments: